Prodi : Ilmu Administrasi Negara
MK : Filsafat Administrasi
UTS : 1 (Pertama)
Jawaban!
Sebuah masalah besar dalam penelitian mengenai kandungan dari prilaku kepemeimpinan adalah identifikasi kategori prilaku yang relevan dan dan berarti bagi semua pemimpin.
Dalam penelitian atas aktivitas manajerial, kita melihat bahwa setiap studi menghasilkan sekumpulan kategori prilaku yang berbeda yang agak menyulitkan untuk membandingkan dan mengintegrasikan hasil lintas study. Kondisi yang sama itu terjadi pada penelitian deskriptif.
Konsekwensinya, empat decade terakhir ini telah menyaksikan timbulnya berbagai konsep prilaku yang membingungkan menyangkut para manejer dan pemimpin. Terkadang digunakan istilah yang berbeda untuk menunjukan jenis prilaku yang sama. Pada saat lainya, istilah yang sama tersebut telah didefinisikan secara berbeda oleh seorang berbagai ahli teori.
Apa yang diperlukan sebagai kategori prilaku yang umum oleh seorang ahli teori, dipandang sebagai dua atau tiga kategori berbeda oleh para ahli teori lainya.
Taksonomi yang berbeda telah timbul dari disiplin penelitian yang berbeda, dan sulit sekali untuk menerjemahkan sejumlah konsep kekonsep lainya.
Masalah diatas merupakan masalah mengenai prilaku-prilaku kepemimpinan yang terjadi.
Coba kita kaitkan dengan hakekat kepemimpinan, sebagai berikut :
1. Proses mempengaruhi/memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3. Kemampuan mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Melibatkan tiga hal yaitu, pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu.
5. Kemampuan mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan.
Ini berarti menyangkut prilaku dan karekteristik kepemimpinan yang baik yang harus bisa memberi pengaruh terhadap pengikutnya dalam kondisi apapun untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah prilaku yang baik yang semestinya ditunjukan oleh seorang pemimpin terhadap para pengikutnya.
Jika kita kaitkan dengan teoti X, Y, Z, ini berarti kita berbicara mengenai karekteristik kepemimpinan. kita mengenal sebuah rumus ( L : f(l.f.s) ), artinya bahwa berfungsinya pemimpin tehadap anggota dalam situasi tertentu. Hal ini selalu menekankan pada sudut prilaku seorang leader serta karakteristik seorang pemimpin yang sangat berpengaruh terhadap kepemimpinannya.
Ketiga teori ini menciptakan kerangka untuk paradigma berfikir para manejer dalam mempersiapkan bagaimana para karyawan berprilaku dan bagaimana cara meningkatkan motivasi karyawan yang mendorong prilaku tersebut.
Aplikasi teori XYZ akan menentukan gaya kepemimpinan yang seperti apa yang cocok dengan kondisi mental karyawan. Indikasi dari kesesuaian cara pemimpin dalam memotivasi karyawannya akan terlihat sebagai peningkatan kinerja dan produktivitas. Maka dari itu, teori XY dan Z menjadi pondasi penting dalam menentukan tehnik motivasi yang tepat bagi para karyawan.
1. Teori X (McGregor)
Berasumsi bahwa karyawan itu secara alamiah bersifat malas atau tidak menyukai pekerjaanya dan harus di motivasi secara otoriter. Selain itu karyawan tidak punya ambisi atau niat sehingga terkadang cendrung lari dari tanggungjawab, maka dari itu perlu diarahkan, dipaksa, bahkan diancam dengan hukuman dan dikontrol dalam pengawasan ketat.
2. Teori Y (McGregor)
Beramsumsi bahwa karyawan sebagai orang yang berambisi, mau menerima tanggung jawab bahkan mencari wewenang agar bisa bekerja secara optimal dengan potensi diri yang dimiliki.Gaya kepemimpinan dlam teori ini adalah manajemen partisipatif yang mengundang diskusi dan keterlibatan karyawan dalam membuat keputusan dan memberikan peluang untuk mengembangkan keahlian serta karir sang karyawan atau promosi. Kreativitas, intelektualitas, otonomi dan keahlian yang dimiliki karyawan diapresiasi oleh manajemen yang menggunakan teori Y dalam tehnik motivasinya. Walaupun begitu, tetap memanfaatkan penilaian untuk remunerasi, insentif, dan pemberian snksi jka diperlukan.
3. Teori Z
Teori ini mengkombinasikan teori XY dengan gaya kepemimpinan bisnis ala jepang dan mengharapkan karyawan selalu loyal atau memiliki kesetiaan yang tinggi kepada organisasi. Teori ini bisa dibilang sebagai penyempurnaan dari teori Y dalam memotivasi karyawan.
Yang paling menarik menurut saya adalah Teori Y, karena dalam teori ini karyawan sendiri memiliki kesadaran untuk bekerja dan mudah dibentuk seta diarahkan. Tetapi Intinya bagi seorang pemimpin (leader), harus benar-benar memahami sidat dan prilaku para karyawannya dalam memberi motivasi. Dari ketiga teori diatas semuanya dapat digunakan tergantung pada situasi yang ada. Tetapi dibalik itu, Pemimpin haruslah memperhatikan pekerjaan dan bawahannya serta berlaku baik dan bijak dalam mangambil keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar