Senin, 08 Desember 2014

Aliran administrasi Publik



Definisi Administrasi :
  • Herbert A. Simons: kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
Menurut Nicholas Henry, Administrasi Publik ialah suatu kombinasi yang  kompleks antara teori dan Praktek , dengan tujuan mempromosi pemahaman terhadap pemerintah dalam hubungan nya  dengan masyarakat yang di perintah, dan juga mendorong kebijakan public  agar lebih responsive terhadap kebutuhan social .
Menurut David H. Rosenblomm, Administrasi Publik merupakan pemanfaatan teori-teori dan proses-proses manajement, politik dan hukum untuk memenuhi keinginan pemerintah di bidang legislative, eksekutif dalam rangka fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan terhadap masyarakat secara keseluruhan atau sebagian.
Dari kedua definisi tersebut, dapat di pahami bahwa administrasi public adalah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan public secara efisien dan efektif.
Istilah administrasi Publik memiliki 3 macam variasi makna:
  • Administration of public, menunjukkan bagaimana pemerintah berperan sebagai agen tunggal yang berkuasa atau sebagai regulator,  yang aktif mengatur dan mengabil keputusan, masyarakat di asumsikan sebagai masyarakat yang pasif dan hanya menurut saja.
  • Administration for public, menunjukan suatu konteks yang lebih maju, dimana pemerintah lebih berperanan dalam mengemban misi pemberian pelayanan public (Service provider). Di sini di asumsikan bahwa pemerintah lebih responsive atau lebih tanggap terhadap apa yang di butuhkan masyarakat dan lebih mengetahui cara terbaik untuk memberi  pelayanan public kepada masyarakat.
  • Administration by public, merupakan suatu konsep yang sangat berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat, lebih mengutamakan kemandirian dan kemampuan masyarakat karena pemerintah member kesempatan untuk itu. Dalam, hal ini, kegiatan pemerintah lebih mengarah kepada “empowerment” yaitu pemerintah berupaya memfasilitasi masyarakat agar mampu mengatur hidup nya tanpa harus sepenuh nya tergantung terus-menerus kepada pemerintah.
Perkembangan Administrasi Publik
Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat di telusuri dari perubahan paradigma nya. Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang di anut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu. Nicholas Henry mengungkapkan bahwa standart suatu disiplin Ilmu mencakup Focus dan locus.
  • Focus, mempersoalkan what of the field, atau metode dasar yang di gunakan atau cara-cara ilmiah apa yang di gunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
  • Locus mencakup where of the field atau tempat dimana metode tersebut di gunakan atau di terapkan.
Menurut Nicholas HeNry, Ada 5 paradigma dalam Administrasi PUblik:
  1. Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)
Tokoh yang terkenal antara lain: Frank J Goodnow dan Leonard D White.menurut Goodnow dalam buku nya Politics and Administration. Politk memusatkan perhatian pada kebijakan atau kehendak rakyat. Sedangkan administrasi lebih pada pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan tersebut.
Implikasi dari paradigma ini adalah administrasi harus di lihat sebagai suatu yang bebas nilai, dan di arahkan untuk mencapai nilai efisiensi dan ekonomi dari government Bureaucracy.
Pada paradigma ini, hanya terpusat pada pembahasan Locus nya saja, sedangkan Foucs nya kurang di bahas secara jelas dan terperinci.
  1. Prinsip-Prinsip Administrasi. (1927-1937)
Tokoh yang terkenal adalah Willoughby, Gullick & Urwick yang sangat di pengaruhi oleh tokoh manajement Klasik seperti Fayol dan Taylor. Mereka memperkenalkan prinsip-prinsip Administrasi sebagai focus Administrasi. Prinsip-prinsip tersebut di tuangkan dalam apa yang di sebut sebagai POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting)yang menurut mereka dapat di terapkan dimana saja, atau bersifat universal. Sedangkan Lokus dari Administrasi Publik tidak pernah di ungkapkan secara jelas karena mereka beranggapan bahwa prinsip-prinsip tersebut dapat berlaku dimana saja termasuk di organisasi pemerintahan.
  1. Administrasi Negara sebagai Ilmu politik. (1950-1970)
Morstein-Marx seorang editor buku :”element of Public Administrations” ditahun 1946 mempertanyakan pemisahan politik dan administrasi  sebagai suatu yang tidak mungkin atau tidak realistis. Sementara Hebert Simons mengarahkan kritikan nya terhadap ketidak-konsistenan prinsip Administrasi. Administrasi public bukan lah ilmu yang bebas nilai, tapi sangat di pengaruhi nilai-nilai tertentu. Sehingga muncul paradigma baru yang menganggap administrasi public sebagai ilmu Politik dimana locus nya ialah birokrasi pemerintahan, sedangkan focus nya menjadi kabur karena prinsip-prinsip administrasi banyak mengandung kelemahan.
  1. Administrasi Publik Sebagai Ilmu Administrasi. (1956-1970)
Dalam paradigma ini, prinsip-prinsip manajement yang pernah popular sebelum nya, di kembangkan secara ilmiah dan mendalam. Perilaku organisasi, analisis manajement, metode kuantitatif, analisis system, riset operasi dsb merupakan focus dari paradigma ini. Dua arah perkembangan terjadi dalam paradigma ini,, yaitu yang berorientasi kepada perkembangan ilmu Administrasi murni dan berorientasi pada kebijakan Publik.
  1. Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik. (1970- sekarang)
Paradigma ini telah memiliki focus dan locus yang jelas. Focus administrasi Publik adalah teori organisasi, teori manajement dan kebijakan public. Sedangkan locus nya ialah masalah-masalah dan kepentingan-kepentingan Publik.
Menurut Gerald E. Caiden (1982) ada beberapa aliran dalam administrasi Publik, yang bisa di golongkan dalam 2 jenis. :
1.   Aliran Proses Administrasi
  • Aliran empiris
Mengandalkan berbagai kasus atau praktek administrasi Publik  yang dapat di gunakan sebagai pegangan dalam mensukseskan administrasi public  dan tidak semata-mata hanya mengandalkan teori dan generalisasi yang telah di hasilkan.
  • Aliran pengambilan keputusan
Memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengambilan keputusan dalam organisasi agar tidak keliru dalam pembuatan keputusan.
  • Aliran matematik
Memanfaatkan model matematika dan statistika sehingga para administrator tidak lagi menggantungkan diri pada cara-cara lama atau tradisional.
2.   Aliran system Administrasi Holistik
  • Aliran perilaku manusia
Memusatkan perhatian pada komunikasi , konfliks, motivasi, kepemimpinan, status dan interaksi social, karena unsur-unsur ini akan mensukseskan pencapaian tujuan.
  • Aliran analisis birokrasi
Memusatkan perhatian pada aplikasi prinsip-prinsip birokrasi ala webber, yang di anggap unggul karena di dasarkan atas aturan yang rasional yang mengatur struktur dan proses  menurut pengetahuan teknis  dan efisiensi yang tinggi.
  • Aliran system social
Melihat organisasi sebagai suatu system social yang bersifat terbuka dan tertutup, dan dalam pengembangan nya di perluas menjadi pemahaman terhadap hubungan antara administrasi public dengan masyarakat.
  • Aliran integrative
Melakukan konsolidasi berbagai aliran lain dalam praktek administrasi Publik.

Donald F. kettl (1993) juga mengungkapkan paradigma administrasi Publik ke dalam 4 tahapan pengembangan administrasi Publik.
1.                     tahap sentralitas administrasi (tahap progresif) 1887-1915
memusatkan perhatian nya pada administrasi professional dalam rangka memperkuat pemerintah untuk mencapai tingkat efisiensi, dan mencari cara untuk meluputkan administrasi Publik dari skandal politik dan system spoil  yang cenderung mengurangi efektifitas administrasi.
2.                     Tahap scientific management. 1915-1940
Tahap ini berupaya menerapkan scientific approach dalam manajement atau administrasi public dan mengenyampingkan dunia politik.
3.                     Tahap critical self-examination. 1940-1969
pada tahapan ini pemanfaatan manajement ilmiah mulai di perlemah, dengan mengusulkan Political power sebagai pengganti nya untuk mencapai praktek administrasi yang efektif, dimana prinsip demokrasi dalam pengambilan keputusan harus mendapat perhatian yang lebih besar dari pada struktur organisasi  dan efisiensi itu sendiri

4.     Tahap terjadi nya factor-factor sentrifugal. 1969- sekarang.
Pada tahap ini terjadi kerumitan dalam memisahkan administrasi dari politik karena teori administrasi public juga adalah teori politik.
Berbagai pendapat yang di kemukakan oleh Nicholas henry, Gerald E. Caiden dan Donald F Kettl di kenal juga sebagai teori Administrasi public klasik
Pada tahun 1983, muncul paradigma baru yang di sampaikan oleh G.D. Garson dan E.S. Overman dalam bentuk akronim PAFHRIER.
P A    = Policy Analysis
F       = Financial
H R   = Human Resources
I        = Information
E R    = External Relations
Paradigma ini muncul untuk merevisi paradigma prinsip-prinsip Administrasi (POSDCORB). dan menjadi pusat perhatian dari manajement public.
Pada tahun 1992, muncul  Post-bureaucratic paradigm (barzelay). Paradigma ini lebih menekankan hasil yang berguna bagi masyarakat, kualitas dan nilai, produk dan keterikatan terhadap norma. mengutamakan misi, pelayanan dan hasil akhir (outcome). menekankan pemahaman dan penerapan norma-norma, identifikasi dan pemecahan masalah, serta proses perbaikan yang berkesinambungan. Menekankan pemisahan antara pelayanan dengan control, membangun dukungan terhadap norma-norma, memperluas pilihan pelanggan, mendorong kegiatan kolektif, memberikan insentif, mengukur dan menganalisis hasil, dan memperkaya umpan balik.
Dalam saat yang bersamaan di amerika serikat muncul paradigma yang sangat terkenal karena bersifat reformis yaitu “reinventing Government” yang di sampaikan oleh D. Osborne dan T . Gaebler (1992). Paradigma ini di kenal dengan nama New public management (NPM).
Hood, mengungkapkan ada 7 komponen doktrin dalam NPM:
  1. Pemanfaatan manajement professional dalam sector public.
  2. Penggunaan indicator kinerja
  3. Penekanan yang lebih besar pada control output.
  4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil
  5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi
  6. Penekanan gaya sector swasta pada praktek manajement
  7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam penggunaan sumber daya.
Menurut ferlie, Ashburner, fitzgerald dan Pettigrew (1997), NPM telah mengalami berbagai perubahan orientasi.:
  1. The efficiency drive, mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja.
  2. Downsizing and decentralization, mengutamakan penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat.
  3. In search of excellence, mengutamakan kinerja optimal dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Public service orientation, menekankan pada kualitas, misi, dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisassi public, memberikan perhatian yang lebih kepada aspirasi, kebutuhan , dan partisipasi “user” dan warga Negara, memberi otoritas yang lebih tinggi kepada pejabat yang di pilih masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka, menekankan societal learning dalam pemberian pelayanan public, dan penekanan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, serta partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.



Tahun 2003, J.V. Denhardt dan R.B. Denhardt mengemukakan sebuag paradigma baru yaitu : new public Service. Konsep NPS antara lain:
  • Melayani warga masyarakat bukan pelanggan (serve citizen, not customers)
  • Mengutamakan kepentingan public (seek the public interest)
  • Lebih menghargai kewarganegaraan dari pada kewirausahaan (Value citizenship over entrepreneurship)
  • Berpikir strategis, dan bertindak demokratis (think strategically, act democratically)
  • Menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang mudah (recognize that accountability is not simple)
  • Melayani daripada mengendalikan (serve rather than steer)
  • menghargai orang, bukan nya produktivitas semata (value people, not just productivity).
G. Shabbir Cheema (2007) mengungkapkan empat fase administrasi public yang juga menggambarkan perkembangan paradigma administrasi public.:
1.   Traditional Public Administration, yang berorientasi pada hirarki, kontinuitas, ketidak berpihakan, standarisasi, legal-rational, otoritas, dan profesionalitas
2.   Public Management, memusatkan perhatian pada penerapan prinsip-prinsip manajement termasuk efisiensi dalam pemakaian sumberdaya, efektifitas, orientasi pada pelanggan, orientasi pada kekuatan pasar, dan lebih sensitive terhadap kepentingan public.
3.   New Public Management, yang di arahkan pada prinsip fleksibilitas, pemberdayaan, inovasi dan orientasi hasil, out-sourcing, dan contracting out, serta promosi etika profesi dan manajemen dan anggaran berbasis kinerja.
4.   Governance, suatu system nilai, kebijakan, dan kelembagaan dimana urusan-urusan ekonomi, social, dan politic di kelola melalui interaksi antara masyarakat, pemerintah dan sector swasta. Esensi dari paradigma ini ialah memperkuat interaksi ketiga unsure tersebut dalam mempromosikan People-centered development.
Karakteristik Governance menurut UNDP:
  • Participation, semua orang harus di beri kesempatan untuk bersuara dalam pengambilan keputusan baik secara langsung atau melalui institusi perantara yang mewakili kepentingan nya.
  • Rule of law, aturan hokum harus adil dan di tegakkan tanp pandang bulu, termasuk hokum yang mengatur hak-hak asazi manusia.
  • Transparency, keterbukaan harus di bangun di atas aliran informasi yang bebas. Berbagai proses, institusi dan informasi harus dapat di akses oleh semua orang yang berkepentingan
  • Responsiveness, institusi-institusi dan proses yang ada harus di arahkan untuk melayani para pemangku kepentingan atau stakeholders
  • Consensus orientation, harus ada proses mediasi untuk sampai pada konsesus umum yang di dasarkan atas kepentingan kelompok, dan sedapat mungkin di dasarkan pada kebijakan dan prosedur.
  • Equity, semua orang memiliki kesempatan yang sama untk memperbaiki dan mempertahankan kesejahteraan nya.
  • Effectiveness and efficiency, proses dan institusi-institusi yang ada sedapat mungkin memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pemanfataan terbaik (best use) terhadap sumber daya-sumber daya yang ada.
  • Accountability, para pengambil keputusan di instansi pemerinta, sector public dan organisasi masyarakat madani (civil society )  harus mampu mempertanggung jawabkan apa yang di lakukan dan di putuskan kepada public sekaligus kepada para pemangku kepentingan
  • Strategic Vision, para pemimpin dan masyarakat public harus memiliki persfektif yang luas dan jangka panjang terhadap pembangunan manusia, dengan memperhatikan latar belakang sejarah, dan kompleksitas social dan budaya.

Pedoman penulisan Karya Ilmiah



PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Skripsi , Laporan PKL, Makalah, Artikel Ilmiah

Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
 1.1 Ruang Lingkup Penulisan karya Ilmiah
1.2  Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Bab 2 KARYA ILMIAH
2. 1 Skripsi
2. 2 PKL
2. 3 Makalah
2. 4 Artikel
2. 5 Jurnal
Bab 3 TEKNIK PENULISAN
3.1 Sistematika
3.2 Perujukan dan Pengutipan
3. 3 Bahasa dan Tanda Baca
3. 4 Pencetakan dan Penjilidan
Daftar Pustaka
Lampiran

Bab I
Pendahuluan
Penulisan karya ilmiah adalah ciri pokok kegiatan di perguruan tinggi. Karya Ilmiah merupakan karya  tulis maupun bentuk lainnya yang sudah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni.  Tas Karya ilmiah ini harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan. Pedoman ini harus mengikuti panduan atau aturan yang diterima oleh civitas akademika. Melalui penulisan karya ilmiah baik mahasiswa maupun dosen pada suatu perguruan tinggi bisa memberikan informasi terbaru tentang sinformasi baru, ide/ gagasan, kajian, dan hasil penelitian. Untuk itulah pedoman penulisan karya ilmiah ini bisa membantu memberikan petunjuk tentang tata cara menulis karya ilmiah baik itu berupa skripsi, laporan PKL, artikel, makalah dan tugas akhir.
1.1  Ruang Lingkup Penulisan karya Ilmiah
a.       Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah tulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau kepustakaan yang disusun oleh seorang mahasiswa sesuai dengan bidang ilmu/ kompetensinya, sebagai tugas akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Sedangkan ruang lingkup penelitian adalah keseluruah kegiatan baik di dalam pikiran maupun dalam kegiatan nyata, yang dikerjakan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu masalah pengetahuan dalam rangka penyusunan skripsi.
b.      Laporan Kegiatan PKL/KKK
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Kuliah Kerja Kompetensi (KKK) merupakan salah satu syarat kelulusan dan salah satu tugas akhir mahasiswa pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Setelah seorang mahasiswa menyelesaikan kegiatan PKL maupun KKK, maka mahasiswa tersebut diharuskan membuat laporan tentang kegiatan tersebut.




c.       Makalah
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topic tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
d.      Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis denga tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel Ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan projek.

1.2  Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik merupakan seperangkat aturan yang harus diperhatikan ketika kita menulis karya ilmiah. Aturan ini berkaitan dengan cara mengutip dan merujuk, ijin terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informan. Dalam penulisan karya ilmiah tidak boleh kecurangan atau plagiasi. Plagiasi merupakan tindakan kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau ide/gagasan/pemikiran orang lain dan kemudian diakui sebagai tulisannya.
Dalam setiap penulisan karya ilmiah merujuk atau mengutip karya orang lain merupakan tindakan wajar untuk pengembangan pengetahuan tapi merujuk atau mengutip tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber rujukan merupakan tindakan plagiasi. Untuk itu mahasiswa maupun dosen harus berhati-hati dalam hal ini agar terhindar dari tindakan plagiasi.








Bab II
KARYA ILMIAH
            Setiap karya ilmiah pasti memiliki sistematika yang meliputi bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Karya ilmiah untuk akademik cenderung bersifat teknis subtantif, berisi apa yang telah diteliti, mengapa hal tersebut harus diteliti, bagaimana cara penelitiannya, hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian dan kesimpulan penelitian. Format laporan cenderung baku dan harus mengikuti ketentuan dari universitas tersebut.
2. 1 Skripsi
a.  Skripsi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan kepustakaan yang disusun oleh seorang mahasiswa sesuai dengan bidang studi/ kompetensinya, sebagai tugas akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
b. penelitian adalah keseluruah kegiatan, baik di dalam pikiran maupun dalam pikiran maupun dalam kegiatan nyata, yang dikerjakan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu masalah pengetahuan dalam rangka penyusunan skripsi.
Tujuan dan kegunaan
Tujuan penyusunan skripsi, yaitu untuk melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan ide kritisnya atas suatu persoalan aktual dalam bentuk tulisan sesuai dengan kaidah ilmiah.
Penyusun skripsi, yang menyajikan hasil temuan penelitian secara ilmiah, berguna bagi pengembangan ilmu dan atau kepentingan praktis, baik Ilmu Administrasi Negara maupun Ilmu Komunikasi.
Karakteristik Skripsi
Skripsi yang disusun mahasiswa harus :
a.       Merupakan hasil karya asli bukan jiplakan, baik sebagian maupun keseluruhan.
b.      Mempunyai manfaat teoritis dan atau praktis
c.       Sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan
d.      Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
e.       Disusun dengan proporsi dan jumlah halaman minimal yang disyaratkan. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 (enam puluh) halaman tidak termasuk bagian awal dan bagian akhir skripsi. Proporsi jumlah halaman sebagai berikut :
Bab I               : 10 persen
Bab II              : 25 persen
Bab III                        : 10 persen
Bab IV                        : 50 persen
Bab V              : 5   persen
Syarat penyusunan skripsi
Untuk penyusunan skripsi, seorang mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Mahasiswa telah lulus mata kuliah minimal 120 sks.
b.      Pernah menempuh mata kuliah yang berkaitan dengan topik/kompetensi penelitian skripsi
c.       Sudah lulus mata kuliah metode penelitian
d.      Nilai D tidak melebihi 10 persen dari beban kredit total
e.       Tidak ada nilai E
Syarat pengajuan judul dan Komisi Pembimbing Skripsi
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas diperkenankan mengajukan dosen pembimbing ke Pogram Studi dengan persyaratan sebagai berikut :
a.       Mengajukan 3 (tiga) usulan topik penelitian
b.      Berdasarkan usulan mahasiswa tersebut, Program Studi menetapkan 1 (satu) topik penelitian yang aktual dan researchable serta menetapkan dosen pembimbing.
Dosen Pembimbing
a.       Persyaratan dosen pembimbing skripsi mahasiswa, yaitu :
1.      Dosen pembimbing mahasiswa adalah dosen fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
2.      Pembimbing terdiri dari dua orang, satu orang sebagai pembimbing utama dan satu orang sebagai pembimbing pendamping.
3.      Pembimbing utama minimal bergelar magister yang telah  mempunyai jabatan akademik.
4.      Penentuan dosen pembimbing ditentukan oleh ketua Program Studi dan disahkan oleh Dekan Fakultas.
5.      Penetapan dosen pembimbing didasarkan pada bidang minat/keahlian atau kompetensinya.
6.      Penyimpangan persyaratan diatas ditentukan oleh dekan atas usul ketua program studi.
b.      Pembagian tugas dan tanggung jawab.
1.      Dalam melaksanakan tugas pembimbingan, hubungan kerja antara pembimbing utama dan pembimbing pendamping bersifat “kolegial akademik”
2.      Pembagian tugas antara pembimbing utama dan pembimbing pendamping diatur oleh yang bersangkutan.
3.      Pembimbing utama dan pembimbing pendamping memiliki tanggung jawab yang sama atas kualitas skripsi.
c.       Hak dan kewajiban Dosen Pembimbing
1.      Hak Dosen Pembimbing
a.       Menerima honorarium sebagaimana yang telah diatur oleh Universitas
b.      Mengganti tema atau judul usulan penelitian yang diajukan oleh mahasiswa dan program studi.
c.       Mengundurkan diri sebagai pembimbing dengan alasan akademik
2.      Kewajiban Dosen Pembimbing
a.       Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam menyusun usulan penelitian
b.      Menandatangi usulan penelitian apabila telah layak
c.       Membimbing dan mengarahkan mahasiswa di dalam menyusun laporan penelitian (skripsi)
d.      Menandatangani kartu konsultasi mahasiswa, dalam setiap konsultasi.
e.       Menerima secara teliti atas kejujuran penyusun skripsi dan pencarian data primer, untuk menghindari data fiktif dan tuntutan dari pihak yang terkait dalam penulisan skripsi
f.       Hadir pada saat pelaksanaan ujian skripsi dan bertindak sebagai ketua/anggota komisi penguji.
g.      Bertanggung jawab terhadap revisi skripsi.

d.      Pengganti dosen pembimbing
1.      Pengganti dosen pembimbing dapat dilakukan karena dosen pembimbing mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima.
2.      Dosen pembimbing yang mengundurkan diri harus mengajukan permohonan tertulis kepada program studi.
3.      Berdasarkan rekomendasi Dekan, Ketua Program Studi menetapkan penggantinya.

 Pengajuan Usulan Judul Penelitian dan pengajuan komisi pembimbing skripsi
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan (butir 1.4 dan butir 1.5) diperkenankan mengajukan usulan usulan penelitian dan komisi pembimbing ke Program Studi dengan alur sebagai berikut :
a.       Mendaftarkan topik yang telah disetujui dengan pas photo 3x3 cm dua lembar ke Program Studi.
b.      Mahasiswa menerima berkas kelengkapan penyusunan skripsi dari Derektorat Akademik.
c.       Setelah masing – masing komisi pembimbing menyatakan kesediaannya dan ditindaklanjuti dengan Surat Tugas Pembimbing dari Dekan, maka proses pembimbingan dapat dilakukan.


Penulisan Usulan Penelitian
Dalam menyusun usulan penelitian mahasiswa baru:
a.       Memperhatikan bimbingan dan pengarahan Dosen pembimbing.
b.      Mengisi kartu konsultasi pada setiap bimbingan yang ditandatangani oleh Dosen pembimbing.
c.       Berkonsultasi minimal 1 bulan sekali setelah tema/topik dan pembimbing skripsi tercatat di Program Studi.
d.      Melaporkan kemajuan penulisan skripsi minimal sebulan sekali dengan membawa kartu konsultasi kepada Ketua Program Studi.
e.       Membuat daftar bacaan yang terdiri dari minimal 17(tuju belas)yang dapat berupa; 75 persen terkait dengan tema dan 25 persen penunjang dengan format yang telah ditetapkan.
f.       Usulan penelitian disusun sesuai dengan format rencana usulan penelitian skripsi yang telah ditetapkan.
Penulisan Skripsi
Setelah Mahasiswa melakukan penelitian, maka:
a.       Mahasiswa segera menulis skripsi sesuai dengan rancangan dan sistematika yang berlaku.
b.      Melakukan konsultasi dengan Dosen pembimbing dengan disertai bukti  bukti pengumpulan data primer dan atau sekunder.
c.       Setiap konsultasi dicatat dalam kartu konsultasi dan ditanda tangani Dosen pembimbing.
d.      Perbaikan/penyempurnaan skripsi harus sesuai dengan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing.
e.       Meminta tandatangan persetujuan skripsi kepada dosen pembimbing.
f.       Menggandakan skripsi sebanyak 5(lima)eksemplar.
Pengajuan Ujian Skripsi
Setelah skripsi dianggap layak, Mahasiswa mengajukan ujian skripsi dengan mengikuti tatacara sebagai berikut:
a.       Skripsi sudah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen pembimbing.
b.      Komisi pembimbing mengajukan mahasiswa bimbingannya untuk pelaksanaan ujian skripsi.
c.       Ketua Program Studi atas permohonan komisi pembimbing tentang pelaksanaan ujian skripsi selanjutnya menetapkan Dosen penguji.
d.      Berdasarkan kesepakatan Dosen pembimbing dan pengujui, maka ditentukan waktu ujian skripsi.
e.       Mahasiswa yang akan melaksanakan ujian skripsi harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:
1.      Syarat Akademik:
a)      Telah lulus semua matakuliah yang diwajibkan.
b)      Indeks prestasi kumulatif(IPK)sekurang – kurangnya 2.00
c)      Nilai D tidak lebih dari 10 persen dari beban kredit total.
d)     Tidak ada nilai E
e)      Telah lulus ujian PKL dan KKN.
f)       Terdaftar sebagai Mahasiswa aktif dalam taun yang bersangkutan.
g)      Telah mengumpulkan minimal 138 sks
h)      Skripsi telah ditandatangani oleh dosen pembimbing.
2.      Syarat Administratif:
Mendaftarkan ujian ke Derektorat Akademik dengan menyerahkan:
a)      4(empat)eksemplar skripsi
b)      1(lembar)transkip sementara
c)      1(lembar)kuitansi pembayaran ujian skripsi
d)     Tidak mempunyai tanggungan keuangan kepada Universitas
e)      Mengisi form ujian skripsi
USULAN PENELITIAN
Pengertian Usulan Penelitian
Usulan penelitian(Proposal)adalah rencana tindakan penelitian, dimana semua hal yang prinsipil diungkapkan dalam usulan tersebut. Usulan penelitian berisi tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.

Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri dari :
a.       Halam Sampul
Halaman sampul penelitian memuat: judul penelitian, kata usulan penelitian, maksud penelitian, nama program studi, logo Universitas, nama peneliti, Nomor Induk Mahasiswa, Nama Lembaga, Kota dan Tahun pengajuan(lampiran.2).
1)      Judul penelitian
Judul penelitian harus jelas maksudnya, sudah dapat menjelaskan variable yang akan diteliti dan merupakan kependekan dari pokok masalah.
2)      Maksud mengadakan penelitian
Setelah kalimat judul diikuti kata “usulan penelitian”, dilanjutkan maksud mengadakan penelitian yang berbunyi “Diajukan untuk memenuhi syarat pengajuan skripsi”
3)      Nama Program Studi
Program studi dalam hal ini adalah program studi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yaitu Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan atau Ilmu Komunikasi
4)      Logo
Logo yang tercantum di depan usulan penelitian adalah logo Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang berdeameter 5,5 cm ditempatkan secara simetris.
5)      Nama Peneliti
Nama peneliti adalah nama Mahasiswa yang ditulis lengkap, tanpa gelar Akademik, dan tidak ada singkatan. Di bawah nama Mahasiswa dicantumkan NPM atau NIM(Nomor Induk Mahasiswa)
6)      Lama Lembaga dan Tahun Pengajuan
Nama Lembaga adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuana Tunggadewi, dan tahun pengajuan adalah tahun saat proposal diajukan.
b.      Halaman Tanda Persetujuan Proposal Penelitian
Halaman persetujuan proposal memuat persetujuan Dosen pembimbing, dan diketahuui oleh ketua Program Studi lengkap dengan tanggal persetujuan(lampiran 3)
Bagian Utama
a.       Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang pokok – pokok pikiran yang melandasi rencana penelitian. Pokok pikiran yang dimaksud adalah; latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
1)      Latar Belakang
Latar belakang berfungsi memberikan informasi relevan yang dapat membantu pembaca memahami pokok masalah, sehingga meyakinkan pembaca tentang arti pentingnya penelitian dilakukan.
2)      Perumusan Masalah
Memformulasikan kembali masalah yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, jelas dan to the point. Dalam perumusan masalah biasanya menggunakan kalimat pertanyaan.
3)      Tujuan Penelitian
Merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian sesuai dengan rumusan masalah.
4)      Manfaat Penelitian
Merupakan manfaat yang akan diperoleh dengan dilaksanakannya penelitian tersebut.
b.      Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori dari hasil studi pustaka yang ada pada literatur(buku – buku ataupun jurnal)yang telah diterbitkan dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipubulikasikan(jika ada). Teori – teori tersebut harus revelan dengan topik penelitian yang akan dilakukan.
c.       Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara dan presedur alamiah yang menjelaskan bagaimana penelitian akan dilakukan. Metode penelitian dapat menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Bagian Akhir
a.       Daftar Pustaka
Dalam bagian akhir dari usulan penelitian adalah berupa daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar sumber bacaan yang dipergunakan dalam penulisan usulan penelitian yang bisa berasal dari buku  buku, jurnal, makalah, Disertasi/Thesis/Skripsi, serta dari artikel – artekel.
b.      Lampiran – Lampiran
Lampiran terdiri dari materi teknis yang jika dimasukkan dalam teks dapat menjemukan pembaca, atau dapat menghilangkan kontinyuitas penulisan usulan penelitian. Lampiran bisa berupa tabel, bagan, gambar, peta, defenisi istilah(glossary) dan singkatan umum.

KOMPONEN SKRIPSI
 Komponen Skripsi
Komponen utama skripsi terdiri dari:
a.       Bagian awal
b.      Bagian utama
c.       Bagian akhir
bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi terdiri dari:
a.       Sampul
Sampul dibuat dari kertas Buffalo atau sejenis dengan warna Abu – abu untuk Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan arna Hitam untuk program Studi Ilmu Komunikasi. Pada sampul ditulis: judul skripsi, penulisan kata Skripsi, tujuan, Nama program Studi, Logo Universitas, nama dan NIM Mahasiswa, konsentrasi, Program Studi, Logo Universitas, nama dan NIM Mahasiswa, konsentrasi, Program Studi, Fakultas,Universitas, Kota dan tahun. Teknis penulisan seperti pada contoh(lampiran 4)
b.      Halaman judul
Halaman judul berisikan tulisan dan susunan yang sama dengan halaman sampul.
c.       Halaman Motto
Halaman motto(kalau ada)berisikan tulisan dari kata – kata yang dianggap bermakna seperti pada contoh(lampiran 5).
d.      Halaman Tanda Persetujuan Skripsi
Format dan tulisan halaman persetujuan skripsi, seperti pada contoh(lampiran 6)
e.       Tanda Pengesahan Majelis Penguji
Format dan tulisan pada halaman pengesahan skripsi, seperti pada contoh(lampiran 7)
f.       Halaman Pengesahan Orisinalitas
Halaman ini mmuat pernyataan orisinalitas skripsi, yang isi dan formatnya seperti pada contoh(lampiran 8)
g.      Ringkasan
Ringkasan adalah gambaran secara ringkas dan padat yang mencakup permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode yang dipergunakan, dan hasil yang ditemukan, yang mana ringkasan ini tidak boleh lebih dari 200 kata.(lihat contoh pada lampiran 9)
h.      Summary
Merupakan singkatan yang ditulis dalam bahasa inggris(lihat contoh lampiran 10)
i.        Persembahan
Memuat ucapan persembahan yang ditujukan kepada orang – orang yang berjasa dalam kehidupan penulis. Seperti pada contoh(lampiran 11)
j.        Kata pengantar
Kata pengantar memuat rasa syukur, uraian singkat proses penulisan, pengantar kepada pembaca untuk memahami isi, harapan dan kritik penyempurnaan serta manfaat bagi berbagai pihak. Juga siapa yang mensponsori kegiatan penelitian tersebut. Ucapan terimakasih kepada Pejabat Fakultas Dosen pembimbing. Dosen dan kolega yang memberikan bantuan.(lihat contoh lampiran 12)
k.      Daftar isi
Halaman daftar isi memuat keseluruhan judul komponen skripsi mulai dari bagian awal, bagian utama dan bagian akhir yang diikuti dengan penujuk halaman(lihat contoh lampiran 13)
l.        Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat urutan judul tabel yang diikuti dengan penunjuk halaman(lihat contoh lampiran 14)
m.    Daftar Gambar/Bangan
Halaman daftar gambar/bagian memuat urutan judul gambar atau bagian yang diikuti dengan penunjuk halaman(lihat contoh lampiran 15)
n.      Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat urutan lampiran yang diikutan dengan penunjuk halaman(lihat contoh lampiran 16)
 Bagian Utama
Bagian utama skripsi terdiri dari
a.       pendahuluan yang terdiri dari sub bab:
1)      latar belakang
pada dasarnya mengembangkan tentang seberapa jauh teori teori yang telah ditawarkan oleh para ahli telah berhasil menjelaskan pertanyaan – pertanyaan penting mengenai tersebut(disertai referensi), dalam hal apa “kesenjangan” antara pertanyaan – pertanyaan para ahli yang belum berhasil diberikan jawabannya(referensi atau dukungan data sekunder)dan sumbangan atau dimensi apa yang ingin dikaji peneliti kepada ilmu pengetahuan melaluinpenelitian yang akan dilakukan.
2)      perumusan masalah
merupakan suatu bentuk penjabaran terhadap masalah secara kongkret(dalam tataran variabel). Penjabaran yang dilakukan harus terarah, sederhana, spesifik dan diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya.
3)      tujuan penelitian
merupakan bentuk pernyataan tentang apa yang akan dituju dengan dilakukannya kegiatan penelitian. Oleh karena itu, pernyataan dilakukan secara deklaratif, ringkas dan jelas sesuai dengan sifat permasalahan dan hasil yang ingin dicapai dalam pelaporan penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk menjejaki, menguraikan, menerangkan atau menguji suatu gejala.
4)      kontribusi penelitian
merupakan bentuk pernyataan tentang kemungkinan kontribusi hasil penelitian secara lebih spesifik, baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk keperluan praktis.
b.      tinjauan pustaka
tinjsuan pustaka berisikan teori – teori atau temuan – temuan ilmiah dari buku ilmiah, jurnal, hasil penelitian(skripsi, tesis, desertasi) yang berkaitan dengan permasalahan atau pertanyaan penelitian. Dalam penulisan bahasa pustaka harus didasarkan pada prinsip kemutakhiran dan relevansi  dengan topik yang diteliti. Untuk penelitian yang menguji hipotesis, peneliti harus membuat kesimpulan teori dan atau model teoritis. Bilamana memungkinkan, dinyatakan pula dalam model hipotesis atau langsung dalam suatu perumusan hipotesis. Sedangkan penelitian yang kualitatif, peneliti harus menulis kerangka pemikiran dan konsep – konsep dalam tinjauan pustaka.
c.       metode penelitian
menjelaskan bagaimana penelitian untuk skripsi tersebut diakukan. Dalam metode penelitian dapat mempergunakan metode kuantitatif atau kualitatif. Adapun bentuk dan model penyajian kedua metode tersebut diatur sebagai berikut:
1)      metode kuantitatif
komponen – komponen metode kuantitatif pada garis besarnya memuat:
a)      jenis penelitian
diungkapkan tentang jenis penelitian yang dipergunakan. Dan alaasan menggunakan penelitian tersebut.
b)      lokasi penelitian
mengemukakan tentang di mana lokasi penelitian dilakukan disertai alasan pemilihan lokasi.
c)      variabel dan pengukuran
memuat tentang konsep dan variabel penelitian berikut definisi operasionalnya serta indikator dan item serta skala pengukuran yang dipergunakan
d)     populasi dan sampel
bagian ini menjelaskan secara definitif karakteristik yang menjadi satuan penelitian, populasi dan karakteristiknya. Besarnya sampel yang diambil serta teknik dan cara pengambilan sampel.
e)      teknik pengumpulan data
bagian ini mengungkapkan metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data, berikut instrumen yang digunakan.
f)       teknik analisis
menguraikan tentang metode analisis yang dilih berikut tahapan – tahapannya sesuai tujuan yang hendak dicapai.
2)      metode kualitatif
komponen –komponen metode kualitatif pada garis besarnya memuat:
a)      jenis penelitian
diungkapkan tentang jenis penelitian yang dipergunakan, dana lasan menggunakan jenis penelitian tersebut.
b)      lokasi penelitian dan situs
mengemukakan tentang di mana lokasi penelitian dilakukan disertai alasan pemilihan lokasi dan di mana sebenarnya penelitian menangkap keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.
c)      fokus penelitian
mengemukakan tentang  penetapan masalah yang menjadi pusat perhatian penelitian.
d)     Responden
Bagian ini menjelaskan secara definitif yang menjadi satuan penelitian, besarnya responden yang diambil serta teknik dan cara pengambilannya.
e)      sumber data
mengemukakan sumber data yang dipergunakan di dalam kegiatan penelitian. Dalam hal ini dikemukakan pula pada ‘peristiwa’(even)apa data tersebut dikumpulkan. Sebutkan  pula aktir – aktor yang terlibat di dalamnya.
f)       teknik pengumpulan data
bagian ini mengemukakan metode yang dipergunakan dalam mengumpulkan data, berikut instrumen yang digunakan serta menjelaskan alasan mempergunakan instrumen tersebut.
g)      teknik analisis
mengemukakan tahapan – tahapan di dalam menganalisis data penelitian, menyebutkan teknik analisis yang dipergunakan serta alasan mempergunakan teknik analisis tersebut.

d.      hasil penelitian dan pembahasan
1)      penyajian data
menggambarkan sejumlah variabel atau masalah penelitian yang mencerminkan karakteristik dari objek atau fenomena yang terjadi saat itu. Secara kronolohis menurut tujuan penelitian. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik atau foto, disertai uraian yang memuat ulasan makna di dalamnya dan bukan untuk dibahas tetapi untuk dibunyikan maknanya. Sebelum menyajikan sejumlah variabel atau masalah penelitian pada bab hasil dan pembahasan dapat disajikan hasil diskripsi daerah penelitian ataupun data yang mendukung masalah penelitian.
2)      analisis dan interpretasi data
memaparkan perlakuan data atau fenomena dalam tahapan – tahapan analisis dalam tatacara(metode/teknik)tertentu yang selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan konsepsi dan teori yang dipakai dalam rangka pencapain tujuan penelitian. Pembahasan analisis dan interpretasi adalah pemberian makna dan alasan, di mana ulasan dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan yang penting untuk diperhatikan dalam pembahasan adalah harus komprehensif dan tidak keluar dari konteks yang direncanakan di dalam tujuan penelitian dan alur bahasan sesuai dengan judul.
e.       Penutup
Pada bagian akhir dari skripsi sebagai karya ilmiah harus disajikan kesimpulan dan saran – saran. Kesimpulan dan saran hasil penelitian disajikan secara terpisah
1)      Kesimpulan
Kesimpulan secara garis besar merupakan temuan pokok baik berupa subtansial maupun metode teknis serta dikemukakan pula implementasi dari hasil pembahasan, dan kesimpulan sebagai jawaban permasalahan penelitian harus bersesuaian harus bersesuaian dengan tujuan penelitian.
2)      Saran
Saran merupakan implementasi dari penemuan – penemuan ataupun rekomendai tentang studi lanjutan dan kebijakan – kebijakan yang akan datang.
 Bagian Akhir
Bagian akhir dari skripsi terdiri dari:
a.       Data kepustakaan
Memuat semua bahan rujukan yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi(lihat lampiran 17).
Bahan – bahan pustaka yang berasal dari websate tidak melebihi 40 persen dari total daftar pusta yang ada
b.      Lampiran – lampiran
Memuat bahan – bahan rujukan yang dipergunakan maupun bahan pembantu analisis yang tidak termuat di dalam bagian skripsi, yaitu:
1)      Instrumen penelitian
Memuat seperangkat instrumen beserta bahan – bahan yang dipergunakan dalam penelitian(lihat lampiran 18).
2)      Hasil analisis statistik
Memuat semua analisis statistik apabila mempergunakan uji statistik yang dipergunakan dalam penulisan skripsi.
3)      Daftar riwayat hidup atau kurikulum vite
Memuat nama lengkap, tempat tanggal lahir, pendidikan, riwayat pekerjaaan(bagi yang sudah bekerja), publikasi ilmiah(lihat lampiran 19).
4)      Surat keterangan riset dari tempat riset
5)      Halaman lampiran mengukuti halam sebelumnya
PEDOMAN PENGETIKAN
 Bahan Kertas
a. kertas ukuran A-4 80 gram warna putih
b. untuk sampul luar(kulit luar)itetapkan sampul kertas(hard cover)bahan yang digunakan adalah kertas bufalo atau linen, sesuai dengan warna sampul luar
c. tiap bab diberi pembatas dengan kertas dorslah dalam satu warna.
 Pengetikan
a. lay-out/margin
lay-out kertas, untuk pengetikan naskah skripsi mengikuti aturan sbb:
margin atas        : 4 senti meter
margin kiri         : 4 senti meter
margin bawah    : 3 senti meter
margin kanan     : 3 senti meter(lihat contoh lampiran 20)
b. jenis huruf
1)      pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak balik.
2)      Pengetikan dilakukan dengan mesin komputer.
3)      Jenis huruf dan ukuran yang digunakan harus standar, yaitu arial 11 Cpi atau time new romans 12 Cpi atau 28-30 baris perhalaman
4)      Pita atau tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam kecuali untuk gambar/grafik/foto.
c.       Spasi
Pengaturan spasi adalah sebagai berikut: (contoh lita lampiran 21)
1)      Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah 2 spasi
2)      Jarak antara penunjuk bab(misalnya BAB I)dengan tajuk bab(PENDAHULUAN) adalah 2 spasi
3)      Jarak antara tajuk bab(judul bab)dengan teks pertama yang ditulis, atau antara tajuk bab dengan tajuk anak bab adalah 2 spasi.
4)      Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi, dan alenia teks diketik menjorok ke dalam 7 ketukan
5)      Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adlah 2 spasi
6)      Jarak antara teks dengan tabel, gambar grafik, diagram, atau judul adalah 2 spasi
7)      Posisi/letak tabel atau gambar diletakkan pada bagian terbawah dari suatu halaman atau pada halaman berikutnya bagian atas jika tabel/gambarnya cukup luas.
a)      Alenia baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan dari margin kiri teks. Jarak antara alenia yang satu dengan alenia yang lain adalah 2 spasi.
b)      Petunjuk bab atau tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.
d.      Kutipan
1)      Untuk kutipan di dalam naskah skripsi mengikuti aturan sebagai berikut:
Esensi dari sistem refensi adalah membantu pembaca menemukan secara cepat dan tepat sumber dari kalimat yang dikutip dan gagasan yang disimpulkan dari sumber – sumber pustaka tersebut. Oleh karena itu kutipan baik langsung maupun tidak langsung harus menunjukkan(nama/lembaga, tahun, halaman)
2)      Kutipan langsung(bisa dalam bahasa aslinya atau diterjemahannya bahasa asing dicetak miring(italic), yang terdiri tidak lebih dari 4 baris dimaksudkan di dalam teks dengan jarak tetap 2 spasi diikuti dengan nama penulis, tahun, dan halaman, misalnya(Rkodes,2005,26)).
3)      Kutipan langsung(bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik terpisah dari teks, dengan jarak 1 spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks diikuti nama penulis, tahun, halaman.
4)      Jarak antara baris akhir teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir 2 di atas, dan jarak antara baris akhir kutipan langsung itu dengan baris awal teks berikutnya adalah 2 spasi
5)      Penggunaan gagasan atau pemikiran seseorang penulis buku, jurnal, hasil penelitian skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya(kutipan tidak langsung), walaupun disusun dengan menggunakan kata – kata sendiri, harus pula decantumkan namanya(apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisannya) dan tahun buku/jurnal/penelitian itu ditulis, dan halamn 2 dimana gagasan tersebut terdapat dalam karya tulis yang menjadi sumber pustaka misalnya(Fprederickson,2005,7-10)atau (Lane,1993,1-6 dan 32-35), apabila gagasan tersebut bisa ditemukan di bagian beberapa halaman buku tersebut, atau(Jhon 2002, 2-6:Smith,2004,3-9)apabila gagasan – gagasan yang sama tersebut ada di beberapa buku.(contoh liat lampiran 22).
e.       Tajuk
1)      Tiap tajuk diketik di halaman huruf capital di tempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah
2)      Tajuk yang dimaksud mencakup :
a)      RINGKASAN
b)      SUMMARY
c)      KATA PENGANTAR
d)     DAFTAR ISI
e)      DAFTAR TABEL
f)       DAFTAR GAMBAR/GABAN
g)      DAFTAR LAMPIRAN
h)      BAB I             : PENDAHULUAN
i)        BAB II                        : TINJAUAN PUSTAKA
j)        BAB III          : METODE PENELITIAN
k)      BAB IV          : HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
l)        BAB V                        : PENUTUP
m)    DAFTAR PUSTAKA
n)      LAMPIRAN
o)      RIWAYAT HIDUP
f.       Ringkasan
Pengetikan ringkasan dan summary
1)      Jarak spasi dalam pengetikan abstraksi atau abtrac adalah satu spasi
2)      Jarak antara judul ringkasan dengan teks pertama ringkasan adalah 1,5 spasi
3)      Jarak anatara alenia yang satu dengan alenisa yang lain adalah 1 spasi
4)      Alenia baru diketik menjorok ke dalam ketukan dari margin kiri teks
g.      penomoran, anak bab dan paragraf
1)      penomoran bab pada penunjuk bab(misalnya BAB I)menunjukkan angka romawi capital, pengetikan diletakkan di tengah
2)      penomoran anak bab dan paragraph menggunakan huruf latin dan angka arab diketik margin sebelah kiri
3)      penomoran anak bab dan paragraph disesuaikan dengan nomor bab
h.      penomoran halaman
1)      bagian awal skripsi
a)      penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman, judul bagian dalam, sampai dengan halaman daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil.
b)      Halam judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii nomor halaman tersebut tidak diketik.
c)      Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi dengan angka romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing
d)     Nomor halaman diletakkan pada pias(lajur)sebelah kanan berjarak 1,5 spasi dari margin atau dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks
e)      Pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari abstrak sampai dengan daftar lampiran, nomor halaman diletakkan pada garis bawah tepat di tengah – tengah, berjarak 1,5 spasi dari margin bawah.
2)      bagian utama skripsi
pemberian nomor pada bagian skripsi ditetapkan seperti di bawah ini:
a)      penomoran pada bagian skripsi, mulai dari bab I sampai bab V, menggunakan angka arab.
b)      Nomor halaman diletakkan pada pias(lajur)atas sebelah kanan berjarak setengah spasi dari margin atas(baris pertama teks pada halaman itu)dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan
c)      Pada tiap halaman yang diletakkan pada garis bawah persis di tengah –tengah berjarak setengah spasi dari margin bawah(baris akhir teks pada halaman itu)
3)      bagian akhir skripsi
pembagian nomor pada bagian penutup dilakukan sebagai berikut:
a)      penomoran bagian penutup, mulai dari daftar pustaka sampai dengan riwayat hidup menggunakan angka arab
b)      nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak setengah spasi dari margin atas(baris pertama teks pada halaman itu)dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
c)      Pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari daftar pustaka sampai dengan riwayat hidup, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah – tengah berjarak 1,5 spasi dari margin bawah(baris akhir teks pada halaman itu)
d)     Untuk semua lampiran harus diberi judul dan diberi nomor halaman di sebelah kanan atas berjarak 1,5 spasi dari margin atas.
 Penyampulan Skripsi
a. warna sampul luar
warna kertas sampul untuk masing – masing program studi adalah sebagai berikut:
1)      Program Studi Imu Administrasi Negara warna abu – abu
2)      Program Studi Imu Komunikasi wana hitam
b.penyampulan kulit luar
                 penulisan dan penempatan judul skripsi, anak judul(kalau ada), tulisan SKRIPSI, penyusunan skripsi, Jurusan/Program studi, syimbol/lambang Universitas Tribhuwana Tunggadewi, nama dan NIM mahasiswa, pada sampul luar dan sampul dalam mengikuti ukuran sebagai berikut:
1)      Judul dan anak judul
a)      Judul skripsi ditulis di baris paling atas, dengan huruf capital semua, dengan jarak dari tepi atas kertas sekurang – kurangnya 6(enam)senti meter.
b)      Jenis huruf yang digunakan adalah time new romance atau arial dengan ukuran/font size 18
c)      Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih,dan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Jarak antara kedua baris judul 1 spasi
d)     Anak judul(kalau ada)ditulis di bawah judul dengan huruf capital di awal kalimat saja yang penulisannya lebih kecil dari huruf judul(time new romance atau  arial dengan ukuran/garing font size 14), dengan diberi jarak dari judul 1,5 spasi dari baris judul yang paling bawah
e)      Anak judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan pemotongan judul yang logis, sesuai degan kaidah bahasa Indonesia. Jarak anatara kedua baris judul 1 spasi
f)       Judul maupun anak judul tidak diakhir dengan tanda titik
2)      Tulisan skripsi
a)      Tulisan skripsi ditulis dengan huruf capital(time new romance atau arial dengan ukuran font size 18)semua, diletakkan ditengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul
b)      Letak tulisan skripsi sekitar dua setengah sentimeter di bawah anak judul. Kalau tidak ada anak judul, letak tulisan skripsi sektiar 5 cm dari baris judul yang paling bawah
c)      Di bawah tulisan skripsi, dengan jarak sekitar satu sentimeter, dicantumkan kalimat penjelasan sebagai berikut: Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial.
3)      Nama program studi ditulis dengan huruf capital tebal dengan font 14
4)      Simbol/logo Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Simbol Universitas Tribhuwana Tunggadewi bergaris tengah sektiar 3,5 sentimeter
5)      Nama dan NIM mahasiswa
a)      Nama mahasiswa ditulis dengan huruf capital semua diletakkan di tengah, dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.
b)      Letak tulisan nama mahasiswa sekitar dua setengah sentimeter di bawah logo Universitas Tribhuwana Tunggadewi
c)      NIM mahasiswa ditulis dengan huruf capital semua diletakkan di tengah, di bawah nama mahasiswa, dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul. Baris NIM diatur rapat dengan baris nama mahasiswa.
6)      Nama konsentrasi, program studi, fakultas, Universitas, Kota dan tahun penyusunan
a)      Tulisan nama Konsentrasi, Program Studi, Fakultas dan Universitas(Universitas Tribhuwana Tunggadewi), kota, dan tahun penyusunan skripsi di tulis dengan huruf capital semua, dengan jenis dan ukuran yang sama dengan anak judul, berurutan seperti contoh di bawah
b)      Tahun penyususnan skripsi yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar 3 sentimeter dari tepi bawah kertas.
7)      Judul bagian dalam
Judul bagian dalam sama dengan sampul luar/kulit luar, hanya dicetak pada kertas HVS
8)      Halaman persetujuan skripsi
Halaman persetujuan skripsi mengikuti ketentuan berikut:
a)      Judul skripsi diketik dengan jarak empat sentimeter dari tepi kertas bagian atas. Semua kalimat judul diketik dengan huruf capital, dengan jarak antara baris yang rapat
b)      Bbaris sub judul diketik di bawah judul, dengan jarak sekitar satu sentimeter dari baris terakhir judul. Semua diketik dengan huruf kapital
c)      Setelah judul skripsi di bawahnya berjarak 3 cm ditulis kalimat skripsi dengan huruf kapital.
d)     Nama mahasiswa diketik di bawah kalimat skripsi, dengan jarak sekitar satu sentimeter dari kalimat skripsi. NIM diketik di bawah nama mahasiswa dengan jarak rapat 1 spasi
e)      Dibawah nim Mahasiswa dengan jarak 3 cm ditulis kalimat : “disetujui oleh Dosen pembimbing untuk dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal .....”(tanggal ditulis sesuai dengan tanggal skripsi telah disetujui dosen pembimbing)
f)       Lay-out”menyetujui” komisi pembimbing, ketua dan anggota diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama anggota pembimbing berjarak empat sentimeter dari tepi kertas bagian bawah
g)      Lembar persetujuan skripsi harus diketahui dan ditandatangani oleh Ketua Program Studi
9)      Lembar pengesahan skripsi
Halaman pengesahan skripsi mengikuti ketentuan berikut:
h)      Judul skripsi diketik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas. Semua kalimat judul diketik dengan huruf capital, dengan jarak antara baris yang rapat.
i)        Baris sub judul diketik di bawah judul, dengan jarak sekitar  cm dari baris terakhir judul. Semua diketik dengan huruf capital
j)        Setelah judul skripsi di bawahnya jarak 3 cm ditulis kaliamat skripsi dengan huruf capital
k)      Nama mahasiswa diketik di bawah kaliamat skripsi, dengan jarak sekitar 1 cm dari kalimat skripsi. Nim diketik di bawah nama mahasiswa dengan jarak rapat 1 spasi
l)        Di bawah nim mahasiswa dengan jarak 3 cm ditulis kalimat: “telah dipertahankan di hadapan dan telah diterima tim penguji skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi pada tanggal.......”(tanggal ditulis sesuai dengan tanggal skripsi diujikan dan dinyatakan lulus)
m)    Lay-out­ tim penguji dibuat di bawah tanggal penetapan lulus dengan dilengkapi tanda tangan masing – masing penguji
n)      Lembar pengesahan skripsi harus ditandatangani Dekan Oleh fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI
UJIAN SKRIPSI
a.       Ujian skripsi di tetapkan oleh Ketua Program Studi atas nama Dekan
b.      Sidang ujian skripsi ini berlangsung sekitar 1 jam, terdiri dari ujian skripsi dan ujian komprehensif
c.       Materi yang diujikan meliputi isi skripsi metodologi penelitian, konsistensi alur pikir, integritas dan aplikasi matakuliah pertama, serta kelulusan wawasan mahasiswa dalam bidang ilmunya
Panitia Ujian Skripsi
Ketua panitia ujian skripsi secara ex-officio, dijabat oleh Dekan dan sekretris dijabat oleh Ketua Program Studi
Majelis Penguji
a.       Untuk setiap ujian Dekan membentuk majelis penguji atas usulan Ketua Program Studi
b.      Majelis penguji terdiri dari tiga orang. Majelis komisi pembimbing sebagai ketua majelis penguji merangkap anggota dan atau dibantu oleh anggota komisi pembimbing dan satu orang dosen penguji, yang memenuhi persyaratan sebagai mana berlaku bagi dosen pembimbing.
c.       Pada waktu ujian, ketua dan anggota majelis penguji berpakaian rapi dan berdasi
d.      Majelis penguji wajib berada di tempat sebelum ujian di mulai hingga ujian berakhir. Bagi anggota majelis penguji yang tidak hadir/berhalangan maka ketua/sekretaris panitia ujian skripsi dapat menunjuk orang lain yang memenuhi persyaratan sebagai anggota penguji skripsi pengganti
e.       Jika ketua majelis penguji tidak hadir, maka keteua/sekretaris panitia ujian skripsi dapat menunjuk anggota komisi pembimbing sebagai ketua majelis pembimbing.
f.       Jika ketua dan anggota komisi pembimbing tidak hadir, maka ujian dibatalkan dan diuji pada pelaksanaan berikutnya
Prosesi Sidang Majelis Penguji
a.       Setia peserta ujian wajib hadir di tempat ujian dengan berpakaian seragam resmi mahasiswa (memakai jas almamater), minimal limabelas menit sebelum ujian berlangsung
b.      Ketua majelsi penguji skripsi mengundang peserta ujian ke ruang ujian dan membuka sidang ujian skripsi
c.       Mahasiswa peserta ujian yang terlambat/tidak hadir dalam ujian skripsi, dinyatakan batal dalam untuk ujian skripsi dan harus mendaftar ulang ujian skripsi
d.      Pelaksanaan ujian skripsi dilaksanakan secara majelis, dan dipinpin oleh ketua majelis penguji
e.       Masing – masing penguji disediakan waktu 15 menit untuk setiap peserta ujian
f.       Majelis penguji melaksanakan sidang setelah peserta selesai diuji
g.      Ketua majelis penguji menyerahkan berita acara ujian kepada ketua/sekretaris panitia ujian skripsi
h.      Ketua atau sekretaris panitia ujian skripsi berdasarkan berita acara hasil sidang ujian skripsi, mengumumkan hasil yudisium.

Penilaian Ujian Skripsi
a.       Kelulusan ujian skripsi ditentukan oleh majelis penguji sebagai hasil kesepakatan dan tanpa ada nilai< 55(< c)
b.      Aspek yang dinilai selama ujian skripsi terdiri dari:
1.      Wawasan bidang keilmuan
2.      Isi skripsi
3.      Lain – lain
Penilaian ujian skripsi dilakukan dengan angka terhadap tiga aspek di atas, dengan memperhatika komponen – komponen sebagai berikut:



Aspek
Komponen
Acuan Penilaian
Bobot
I
Wawasan
a.       Pemahaman bidang keahlian
b.      Pemahaman keterkaitan isi penelitian dengan bidang ke ahlian
20
persen
II
skripsi
A.  Pendahuluan
1.      Perumusan masalh
2.      Tujuan penelitian
3.            Kontribusi penelitian

a.       Rumusan masalah jelas dan terarah
b.      Tujuan penelitian dijabarkan dengan jelas
c.       Dijabarkan dengan jelas

B.  Kajian teoritis
a.       Adanya relevansi dengan topik yang diteliti
b.      Kemutahiran daftar pustaka
c.       Pengacuan data pustaka
70%
C.  Metode penelitian
a.       Kesesuaian dengan masalah
b.      Ketetapan rancangan
c.       Ketetapan instrumen
d.      Ketetapan dan ketajaman analisis

D.  Hasil penelitian
a.       Manfaat dan konstribusi bagi pengembangan ilmu administrasi dan komunikasi
b.      Sesuai dengasn tujuan penelitian
c.       Kedalaman bahasan
d.      Keslian tulisan

III

a.       Bahasa
b.      Format
c.       Ringkasan
10%
Jumlah
100%


c.       Nilai ujian skripsi adalah nilai rata – rata dari masing – masing penguji berupa angka dari 0 sampai 100. Pembobotan nilai ke huruf sebagai berikut :









Nilai Angka
Nilai Huruf
Bobot
>80-100
>75-80
>69-75
>60-69
>55-60
>50-55
>44-50
0-44
A
B+
B
C+
C
D+
D
E
4,0
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0


d.      Rekapitulasi penilaian skripsi dari hasil nilai akhir skripsi terdiri dari nilai proposal, nilai lapangan dan pembimbingan serta ujian skripsi sebagai berikut:

           
No
Kegiatan
Bobot(B)%
Nilai(N)
B x N
1.
Proposal
20


2.
Ujian/bimbingan
30


3.
Ujian Skripsi
50


Total (B x N)
100


Rerata(BN/1000)





e.       Hasil nilai skripsi dinyatakan dengan huruf dan bobot sebagai berikut:
Nilai Angka
Nilai Huruf
Bobot
Kelulusan
>80-100
>75-80
>69-75
>60-69
>55-60
>50-55
>44-50
0-44
A
B+
B
C+
C
D+
D
E
4,0
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0
Nilai di bawah C dinyatakan tidak lulus


f.       Kemungkinan hasil ujian skripsi:

a)      Lulus(tanpa refisi)
b)      Lulus (refisi minor)
c)      Tidak lulus(tanpa refisi)
d)     Tidak lulus(refisi minor)
e)      Tidak lulus(refisi mayor)
Keterangan:
·         Refisi minor adalah refisi berkenaan dengan teknik penulisan
·         Refisi mayor adalah refisi berkenaan dengan isi/substansi
g.      Pengumuman hasil ujian skripsi sebagai mana butir 5.5 dilakukan oleh ketua majelis penguji saat ujian berakhir
h.      Bagi yang lulus dengan refisi, maka lamanya memperbaiki adalah satu bulan
i.        Bagi yang dinyatakan tidak lulus lamanya perbaikan mmaksimal 3 bulan, dan mengajukan ujian ulang ke jurusan setelah refisi selesai
j.        Selama belum menyelesaikan refisi(bagi yang lulus)yang bersangkutan dilarang mengikuti wisuda dan mengambil ijazah, dan meminta transkip nilai dan jarak dengan batas waktu yang telah ditetapkan refisi sebelum selesai mahasiswa yang bersangkutan dibatalkan kelulusannya dan harus uji skripsi ulang
k.      Menentukan predikat kelulusan mengikuti rumusan sebagai berikut:
Predikat = IPK (Teori + Nilai + Skripsi)


l.        Predikat kelulusan, yaitu:

1)      Cumlaud, jika IPK 3,51 sampai 4,00 dengan masa studi tidak lebih 5 tahun nilai ujian skripsi A
2)      Sangat memuaskan, IPK 2,76 sampai 3,50
3)      Memuaskan. IPK 2,00 sampai 2,75
4)      Untuk mahasiswa “ alih program” predikat kelulusan ditentukan secara tersendiri

m.    Ujian skripsi dibuka dan ditutup oleh ketua majelis penguji

Sifat Ujian
a.       Ujian skripsi pada prinsipnya dilakukan secara terbuka, dalam arti dapat dihadiri oleh mahasiswa lain, sejauh peserta ujian tidak keberatan. Jumlah yang menghadiri ujian skripsi maksimal 10 orang
b.      Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti ujian tersebut diwajibkan mendaftarkan diri ke Derektorat Akademik menjelang ujian skripsi berlangsung
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Ujian
a.       Ujian skripsi dapat diselenggaraakan pada tiap hari tiap minggunya atau sesuai dengan kebutuhan
b.      Waktu dan tempat pelaksanaan ujian ditentukan oleh panitia ujian skripsi.


Usulan Penelitian






Usulan penelitian (proposal) adalah rencana tindakan penelitian, dimana semua hal yang prinsipil diungkapkan dalam ususlan tersebut. Bagian-bagian dari usulan penelitian tersebut terdiri atas:
a.       Bagian awal
Bagian awal terdiri dari:
1)      Halaman sampul
Halaman sampul memuat:
·         Judul Penelitian
Judul penelitian harus jelas maksudnya, sudah dapat menunjukkan variabel yang akan diteliti dan merupakan kependekan dari pokok masalah
·         Maksud mengadakan penelitian
Setelah kalimat judul diikuti kata “usulan penelitian”, dilanjutkan maksud mengadakan penelitian yang berbunyi: “Diajukan untuk memenuhi syatar penyusunan skripsi”
·         Nama Program Studi
Dalam hal ini adalah Program Studi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yaitu program Studi Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
·         Logo
Logo yang tercantum di depan usulan penelitian adalah logo Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang berdiameter 5,5 cm ditempatkan secara simetris.
·         Nama peneliti
Nama peneliti adalah nama mahasiswa yang ditulis lengkap, tanpa gelar akademik, dan tidak ada singkatan. Di bawah nama mahasiswa dicantumkan NPM atau NIM (Nomor Induk Mahasiswa).

·         Nama lembaga dan tahun pengajuan
Nama lembaga adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNiversitas Tribhuwana Tunggadewi, dan tahun pengajuan adalah tahun saat proposal diajukan.
2)      Halaman Tanda Persetujuan Proposal Penelitian
Halaman persetujuan proposal memuat persetujuan dosen pembimbing, dan diketahui oleh Ketua Program Studi lengkap dengan tanggal persetujuan.
b.      Bagian Utama
Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang pokok-pokok pikiran penelitian yang melandasi rencana penelitian. Pokok pikiran yang dimaksud adalah:
1)      Latar Belakang
Latar belakang berfungsi memberikan informasi relevan yang dapat membantu pembaca memahami pokok masalah, sehingga meyakinkan pembaca tentang arti pentingnya penelitian dilakukan.
2)      Perumusan Masalah
Memformulasikan kembali masalah yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, jelas dan to the point. Dalam perumusan masalah biasanya menggunakan kalimat pertanyaan,
3)      Tujuan Penelitian
Merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian sesuai dengan rumusan masalah.
4)      Manfaat Penelitian
Merupakan manfaat yang akan diperoleh dengan dilakukannya penelitian tersebut.
      c.        Tinjauan Pustaka
                       Berisi tentang teori dari hasil studi pustaka yang ada pada literatur (buku-buku   ataupun jurnal) yang telah diterbitkan dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan (jika ada). Teori-teori tersebut harus relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan.
             d.        Metode Penelitian  
                        Metode penelitian adalah cara dan prosedur ilmiah yang menjelaskan bagaimana penelitian akan dilakukan. Metode penelitian dapat menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
e.              Bagian Akhir
1)      Daftar Pustaka
Dalam bagian akhir dari usulan penelitian adalah berupa daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar sumber bacaan yang dipergunakan dalam penulisan usulan penelitian yang bisa berasal dari buku-buku, jurnal, makalah, Disertasi/Thesis/Skripsi, serta dari artikel-artikel.
2)      Lampiran-Lampiran
Lampiran terdiri dari materi teknis yang jika dimasukkan dalam teks dapat menjemukan pembaca, atau dapat menghilangkan kontinyuitas penulisan usulan penelitian. Lampiran bisa berupa tabel, bagan, gambar, peta, defenisi istilah (glossary) dan singkatan umum.                
                       
2. 2 PKL
Prakter Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu syarat kelulusan dan salah satu tugas akhir mahasiswa pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, PKL yang berbobot 2 (dua) sks merupakan kegiatan latihan praktek di lapangan ( di pemerintahan, perusahaan, dan badan-badan usaha ) untuk pembentukan profesi. Untuk dapat mengikuti PKL, mahasiswa harus telah menempuh 110 sks dengan IP kumulatif minimal 2.0, dan terdaftar sebagai mahasiswa. Kegiatan PKL harus diprogramkan dalam Kartu Rencana Studi (KRS) dan mengacu pada pembebanan Sistem Kredit Semester dan dilaksanakan minimal selama 1 bulan.
PKL merupakan kelompok matakuliah perilaku berkarya, yang bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa untuk berkarya dalam masyarakat sesuai dengan keilmuan yang telah didapat, untuk dilakukan analisa terhadap problematik yang timbul di lapangan. Program Studi Ilmu Komunikasi UNITRI mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti PKL di perusahaan/instansi pemerintah/industri yang bergerak di bidang Ilmu Komunikasi, dengan mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan baik oleh Universitas, Program Studi atau tempat PKL.
PKL ini bertujuan agar mahasiswa lebih memahami dan dapat berinteraksi langsung dengan kondisi dan segala permasalahan nyata yang ada di lapangan berkenaan dengan keilmuan yang telah diperolehnya, kemudian dituntut untuk berpikir secara kritis dan melakukan kajian, pembahasan sekaligus memberikan analisanya untuk perbaikan terhadap kondisi yang dihadapinya. PKL ini juga dilaksanakan sebagai salah satu syarat pendukung kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi UNITRI yaitu berpikir kritis dan analisis.
Pelaksanaan PKL mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan, Tempat PKL dapat dipilih oleh mahasiswa, serta judul PKL dapat diarahkan dan disetujui oleh Program Studi beserta dosen pembimbing. Seletah mahasiswa menyelesaikan PKL, maka mahasiswa wajib menyusun Laporan PKL dan wajib dipertanggungjawabkan oleh mahasiswa pada saat ujuan PKL. Buku pedoman ini salah satunya berisi tentang informasi acuan penulisan proposal dan laporan PKL.
Sistem penilaian
Secara umum, penilaian PKL akan dihitung berdasarkan  jumlah nilai Yang diperoleh dari instansi tempat PKL dan dosen pembimbing PKL.
a.       Instansi tempat PKL (bobot 50% dari nilai akhir)
Parameter penilaian :
1.      Etos kerja (50%) – termasuk di dalamnya:
Hadir tepat waktu, hadir terus sesuai jadwal, kerapian berpakaian, bisa beradaptasi, bisa bekerja sama.
2.      Kemampuan aplikasi ilmu (50%) – termasuk di dalamnya :
Inisiatif, skill bekerja, kemampuan menuangkan ide-ide dan aplikasinya.
Kategori nilai :
Angka
Keterangan
0-20
Kurang Sekali
21-40
Kurang
41-60
Cukup
61-80
Baik
81-100
Baik Sekali
b.      Dosen pembimbing PKL (bobot 50% dari nilai akhir)
Parameter penilaian  berdasarkan laporan PKL mahasiswa, antara lain :
1.      Sistem dan struktur penulisan (20%)
2.      Isi laporan (40%)
3.      Presentasi laporan (40%)



Uraian Kerangka Proposal PKL
Bagian Pelengkap
1.   Sampul Depan, berisi :
      a.   Judul PKL, ditulis dengan huruf besar jenis Times New Roman ukuran 14 pt, berjarak 4 cm dari tepi atas kertas, proposal dijilid dengan kertas Buffalo warna biru muda dan dijilid langsung
      b.   Penjelasan tertulis “Proposal Praktek Kerja Lapang”
      c.   Nama dan NIM/NPM mahasiswa
      d.   Logo UNITRI
      e.   Nama Program Studi, Fakultas dan Universitas, Tempat, Tahun Penulisan 2.           Sampul Bagian Dalam, berisi :
            Halaman Judul bertuliskan sama dengan sampul depan, namun dalam posisi logo diganti dengan tulisan “ Merupakan Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi”. (contoh terlampir).

3.   Halaman Persetujuan, berisi :
      a.   Judul PKL
      b.   Nama dan NIM/NPM mahasiswa
      c.   Program Studi dan Fakultas
      d.   Nama dan tandatangan dosen pembimbing
      e.   Nama dan tandatangan Ketua Jurusan/Program Studi
      f.    Nama dan tandatangan Dekan
      g.   Tanggal persetujuan

4.   Kata Pengantar, berisi :
            Uraian atau penjelasan singkat mengenai pentingnya pemilihan judul PKL dan ucapan terima kasih penulis kepada dosen pembimbing, kelompok/instansi tempat PKL serta pihak-pihak lain yang telah membantu

5.   Daftar Isi, berisi pula :
      a.   Daftar Tabel
      b.   Daftar Gambar

2.2.2.   Bagian Utama

1.   Pendahuluan, berisi :
      a.   Latar Belakang, pemilihan judul yang dikaitkan dengan relevansi bidang Ilmu Komunikasi dan instansi yang terkait, serta kondisi tempat PKL sehingga terdapat kesesuaian dengan judul yang dipilih.
      b.   Tujuan, yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang ada di tempat PKL, untuk meningkatkan kemampuan dalam pemahaman, keterampilan dan pengkajian terhadap masalah atau kondisi yang dihadapi.
c.   Manfaat, berkaitan erat dengan tujuan PKL yang diharapkan dan kepentingan yang diharapkan dapat diwujudkan.

2.   Tinjauan Pustaka, berisi :
            Definisi-definisi dan konsep-konsep yang berasal dari pustaka, yang memberikan landasan terhadap pemahaman proses kerja atau masalah yang akan dibahas.

3.   Metode Pelaksanaan PKL, berisi :
      a.   Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL
      b.   Metode Pengambilan Data PKL
      c.   Matrikulasi rencana PKL

4.   Daftar Pustaka, berisi :
            Rincian Pustaka yang telah disitir untuk dijadikan landasan konseptual dalam Tinjauan Pustaka
2. 3 Makalah
Isi dan Sistematika
            Secara garis besar makalah terdiri atas tiga bagian : bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian awal
Ø  Halaman Sampul
Ø  Daftar Isi
Ø  Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti
Ø  Pendahuluan
Ø  Latar Belakang Penulisan Makalah
Ø  Masalah atau Topik Bahasan
Ø  Tujuan Penulisan Makalah
Ø  Teks Utama
Ø  Penutup
Bagian Akhir
Ø  Daftar rujukan
Ø  Lampiran (jika ada)
Isi Bagian awal
            Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas suatu mata kuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun. Contoh isi dan format sampul makalah dapat dilihat pada lampiran 15.
Daftar Isi
            Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 15 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan : bagian makalah yang diberi judul ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan judul sub bagian yang dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antar bab 2 spasi. Contoh daftar isi dapat diperiksa pada lampiran 7.
Daftar Tabel dan Gambar
            Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara seperti berikut. Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika jumlah tabel lebih dari satu, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapijika dalam makalah hanya terdapat satu tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
Isi Bagian Inti
            Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang dapat digunakan dalam menulis makalah. Ketiga sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.      Penulisan dengan menggunakan angka (romawi dan atau Arab).
2.      Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad.
3.      Penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad.
Pendahuluan
            Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1. Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai judul subbagian seperti berikut.
     1. Pendahuluan
     1.1 Latar Belakang
     1.2 Masalah atau Topik Bahasan
     1.3 Tujuan
2. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur (misalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.
Latar Belakang
            Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas.
            Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya :
1.      dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi;
2.      dimulai dengan sesuatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah;
3.      dimulai dengan suatu kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevasinya dengan masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.
Masalah atau Topik pembahasan
            Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud adalah apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
            Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah.
            Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum, sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
1.        Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun dari segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
2.      Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya ala kadarnya dan kurang serius.
3.      Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
4.      Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.
Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.
Pembatasan topik makalah dapat dilakukan drngan cara seperti berikut.
1.      Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat dirinci.
2.      Daftarlah rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk diangkat ke dalam makalh.
3.      Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih itu dapat dirinci lagi.
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya, topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
            Dalam membuat judul makalah, beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.
1.      Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
2.      Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
3.      Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisar antara 5 sampai 15 kata.
4.      Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.
Tujuan Penulisan Makalah
   Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda : bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan dapat berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. Contoh: Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang seringkali yang seringkali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi.
Teks Utama
       Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
       Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya).
       Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi, tergantung pada jenis topik yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.
1.        Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat kompleks/umum, atau sebaliknya.
2.        Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan.
3.        Gunakan teknik diagram dan klasifikasi
4.        Gunakan teknik pemberian contoh.
Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis (yang diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).
Penutup
            Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
1.        Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberina kesimpulan terhadap masalah yang dibahas, ayau yang dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2.        Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan.
Isi Bagian Akhir
            Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada).
Daftar Rujukan
            Penjelasan tentang penulisan daftar rujukan dapat diperiksa pada bagian IV (Teknik Penulisan) dalam pedoman ini.
Lampiran
            Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa data (baik yang berupa angka-angka ataupun yang berupa deskripsi verbal) dan yang dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.

2. 4 Artikel Ilmiah
Bab 3 TEKNIK PENULISAN

3.1 Sistematika
3.2 Perujukan dan Pengutipan
3. 3 Bahasa dan Tanda Baca
3. 4 Pencetakan dan Penjilidan